Minggu, 26 September 2021

Metode Enkripsi untuk Proteksi Data Digital

 

Metode Enkripsi untuk Proteksi Data Digital

Enkripsi secara eksplisit dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah pesan (informasi) sehingga tidak dapat dilihat tanpa menggunakan kunci pembuka rahasia. Teknologi ini sudah digunakan sejak zaman dulu oleh militer dan intelejen. Dalam perang dunia kedua misalnya, mesin Enigma menjadi pusat perhatian karena menggunakan enkripsi untuk mengirim pesan-pesan rahasia intelejen Jerman.

Saat ini teknologi enkripsi dengan beberapa modifikasi sudah diaplikasikan untuk kepentingan umum, dalam aktivitas digital seperti merahasiakan data-data penting milik perorangan maupun perusahaan. Enkripsi adalah cara paling efektif untuk mengamankan data, melindungi dari serangan yang berhasil masuk ke jaringan perusahaan, serangan terhadap infrastruktur perusahaan, dan usaha pencurian data.

Lebih spesifik, enkripsi terbagi ke dalam beberapa metode, pengguna dapat memilih metode tertentu sesuai dengan kebutuhannya sebagai berikut

Enkripsi File

Fitur ini mengenkripsi satu-persatu file sesuai kebutuhan pengguna apabila ingin melindungi file tertentu saja yang dianggap penting atau rahasia. Metode ini biasanya dimanfaatkan untuk mengamankan file yang akan ditransfer melalui email, CD/DVD, kartu memori, dan sejenisnya.

Enkripsi Folder

Berfungsi mengenkripsi folder termasuk subfolder. Setiap file baru atau folder yang dibuat dalam folder tersebut akan ikut dienkripsi. Jika melakukan drag and drop sebuah file atau folder ke dalam folder yang sudah dienkripsi maka otomatis akan terenkripsi tapi apabila drag and drop file atau folder keluar akan langsung didekripsi.

Apabila pengguna login, file dalam folder terenkripsi akan membuka dan menyimpan seperti biasa, namun jika pengguna tidak login, file dalam folder tersebut akan tetap terenkripsi dan file tidak dapat diakses, tidak dapat dikenali atau file akan terbuka namun akan menampilkan data dalam keadaan dienkripsi. Fitur seperti ini memiliki kemampuan menyembunyikan semua folder terenkripsi saat tidak login sehingga tidak terlihat.

Enkripsi Full Disk

Dengan full disk encryption seluruh kapasitas hard drive komputer akan dienkripsi, mencakup sistem, program dan semua data yang tersimpan di dalamnya. Setelah proses awal mengenkripsi hard drive telah selesai, pengguna perlu login ketika komputer pertama kali dinyalakan, ini disebut sebagai otentikasi pra-boot, menggunakan password. Setelah login, komputer akan beroperasi seperti biasa dengan semua data dan program yang tersedia. Namun, komputer tidak dapat diakses tanpa password login.

Oleh karena itu full disk encryption memberikan perlindungan terbaik dari data yang tersimpan pada perangkat portabel, yang meskipun dicuri tidak mungkin dapat diakses tanpa mengetahui password yang benar. Walaupun hard disk telah dihapus dan digunakan untuk komputer lain isi disk akan masih tetap terenkripsi dan benar-benar tidak dapat diakses.

Shredder

Tahukah Anda menghapus data/file dengan cara menekan tombol delete tidak menjamin data terhapus/hilang sepenuhnya. Walau data tersebut dihapus melalui fitur recycle bin sekalipun. Data yang telah dihapus tersebut tetap dapat dipanggil/dimunculkan kembali dengan menggunakan software tertentu. Shredder adalah fitur yang mampu memusnahkan data secara total sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh siapa pun. Shredder bukanlah fitur untuk mengenkripsi, namun fitur pemusnah data ini biasanya menjadi satu kesatuan di dalam aplikasi enkripsi.


Sumber : https://www.wartaekonomi.co.id/read138222/ini-4-metode-enkripsi-untuk-proteksi-data-digital

Minggu, 29 Agustus 2021

Mengenal konektifitas internet melalui jaringan kabel dan Nirkabel

 

Mengenal konektifitas internet melalui jaringan kabel dan Nirkabel


Dial-up

Merupakan koneksi internet yang memanfaatkan jalur telpon (telpon rumah), dengan cara menghubungi nomor telpon khusus agar bisa digunakan untuk berintenetan. Koneksi dial-up memang jauh lebih lambat dibandingkan dengan koneksi internet lainya. Karena akses dial-up menggunakan sambungan telepon normal, kualitas jaringan tidak selalu baik dan laju data terbatas. Kecepatan maksimum yang didapat hanya sekitar 56 Kbps, kecepatan tersebut bahkan bisa lebih parah pada kondisi tertentu, seperti pada siang hari dimana traffic pengguna telpon sedang meningkat, selain itu, biaya koneksinya juga masih relative mahal. Tipe koneksi dial-up rata-rata dari 10 kbps hingga 56 Kbps


ISDN

Integrated services digital network (ISDN) adalah standar komunikasi internasional untuk mengirim suara, video dan data melalui sambungan telepon digital atau kabel telepon normal. Jenis ISDN memiliki kecepatan rata-rata 56 Kbps hingga 128 Kbps.


B-ISDN

Broadband ISDN hampir sama dengan fungsi ISDN tetapi transfer data melalui sambungan telepon dengan kabel optik fiber, bukan kabel telepon normal. SONET merupakan pengangkut fisik utama B-ISDN. Broadband ISDN telah secara luas di implementasikan. Jenis B-ISDN memiliki kecepatan rata-rata 64 Kbps hingga 128 Kbps


DSL

DSL juga disebut "selalu tersambung" karena DSL menggunakan 2 kabel tembaga yang ada dalam sambungan telepon yang tersambung ke dasar dan tidak akan terikat dalam telepon ada seperti koneksi dial-up. Tidak perlu untuk menghubungan ISP anda karena DSL selalu tersambung. Ada dua kategori DSL untuk pelanggan rumah disebut ADSL dan SDSL. Semua tipe teknologi DSL secara kolekti mengacu pada xDSL. Kecepatan koneksi xDSL berkisar antara 128 Kbps hingga 8 Mbps.


ADSL

ADSL ( Asymmetric Digital Subscriber Line ) merupakan koneksi internet broadband yang cepat dibandingkan dengan koneksi dial-up,GPRS,Atau CDMA, ADSL/DSL Memiliki kecepatan transfer besar karena menggunakan jalur pita yang lebar. ADSL memiliki kecepatan 56 Kbps sampai dengan 3 Mbps.


SDSL

SDSL lebih umum di Eropa. Kependekan dari symmetric digital subscriber line, teknologi yang mampu mengirim data lebih banyak melalui sambungan kabel tembaga yang ada (POTS). SDSL mendukung besaran data dari 128 Kbps hingga 3 Mbps. SDSL bekerja dengan mengirim gelombang digital dalam area berfrekuensi tinggi dari kabel telepon dan tidak bisa berjalan secara serentak dengan koneksi suara melalui kabel yang sama. SDSL memerlukan modem khusus SDSL. SDSL disebut simetris karena dia mendukung besaran data yang sama baik untuk lalu lintas upstream dan downstream. 


VDSL

Very High DSL (VDSL) adalah teknologi DSl yang menawarkan pengiriman data cepat melalui jarak yang relatif singkat-semakin singkat jaraknya, semakin cepat besaran koneksinya. memiliki kecepatan 512 Kbps hingga 2 Mbps.


Cable

Melalu penggunaan modem kabel anda bisa mempunyai koneksi Internet brodband yang didesain untuk bekerja melalui TV Kabel. Kabel internet bekerja menggunakan ruang channel TV untuk transmisi data, dengan channel khusus digunakan sebagai transmisi downstream, dan channel lain untuk transmisi upstream. Karena kabel bersumbu sama yang digunakan oleh TV Kabel menyediakan bandwith yang lebih besar dibandingkan jaringan telepon, kabel modern bisa digunakan untuk mencapai kecepatan akses yang ekstrim.Kecepatan Cable mampu mencapai 512 Kbps hingga 20 Mbps.


Koneksi Internet Nirkabel (wireless)

Satellite

Internet over Satellite (IoS) mampu menyediakan bagi penggunanya akses Internet via satelit yang mengorbit bumi. Satelit ditempatkan di titik statis di atas permukaan bumi, dalam posisi tetap. Internet over Satellite memiliki kecepatan data rata-rata antara 492 hingga 512 Kbps.


Poncell 

Perangkat komunikasi macam ponsel atau PDA kini sudah bisa difungsikan sebagai modem nirkabel koneksi ke PC, baik lewat kabel data, Wireless, inframerah, atau bluetooth. Namun, perlu juga diingat, tidak semua jenis ponsel yang mendukung macam jaringan GPRS bisa disulap jadi modem. jaringan ini memiliki kecepatan 2 Mbps hingga 5 Mbps.


Modem eksternal

Selain menggunakan handset macam ponsel atau PDA untuk mengakses internet pada PC atau laptop, yang cenderung agak panas jika digunakan browsing terlalu lama, yang lebih stabil lagi yakni menggunakan modem eksternal seperti modem USB. dengan kecepatan 1 Mbps hingga 3 Mbps.


Wifi

Jaringan yang dipancarkan oleh Modem ekternal ataupun Modem kabel melalui wifi, dengan kecepatan 11,44 Mbps hingga 17,26 Mbps.

Jumat, 20 Agustus 2021

Konversi Bilangan ( desimal, biner, oktal, heksadesimal )


Konversi Bilangan ( desimal, biner, oktal, heksadesimal )


Amatilah dengan cermat  konversi sistem bilangan dibawah ini !  

 

 



Kita telah mengenal beberapa macam sistem bilangan yang menggunakan basis tertentu. Bila suatu nilai telah dinyatakan dalam suatu bilangan yang tertentu dan bila kita ingin mengetahui nilai tersebut dalam sistem bilangan yang lain, maka nilai dalam sistem bilangan sebelumnya harus dikonversikan terlebih dahulu ke sistem bilangan yang diinginkan. Kasus seperti ini akan banyak ditemui bila mana kita berhubungan dengan bahasa mesin yang menggunakan sistem bilangan biner. Demikian juga bila kamu berhubungan dengan babasa assembler, maka akan banyak ditemui nilai yang dinyatakan dalam sistem bilangan heksadesimal ataupun sistem bilangan oktal.

Angka -  angka pada setiap sistem bilangan dapat dikonversikan ke dalam sistem bilangan lain. Dalam melakukan pengkonversian diperlukan ketelitian, ketekunan, dan kecermatan. Perhatikan tabel konversi decimal, biner, octal dan hexadecimal berikut ini dengan seksama.

Tabel 1.6 Sistem Bilangan

Desimal

Biner

Oktal

Hexadesimal

0

0

0

0

1

1

1

1

2

10

2

2

3

11

3

3

4

100

4

4

5

101

5

5

6

110

6

6

7

111

7

7

8

1000

10

8

9

1001

11

9

10

1010

12

A

11

1011

13

B

12

1100

14

C

13

1101

15

D

14

1110

16

E

15

1111

17

F


A. Konversi Bilangan Desimal ke Sistem Bilangan Biner

 

Ada beberapa metode untuk mengkonversikan dari sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner. Metode pertama dan paling banyak digunakan adalah dengan cara membagi dengan nilai dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dan bilangan biner dari hasil konversi. Metode ini disebut metode sisa (remainder method).

 

510  =  ………… 2

 

Penyelesaian :

Cara ke-1

                                45                  : 2 = 22 + sisa 1                    Akan diperoleh hasil 

                                22                  : 2 = 11 + sisa 0                    101101

                                11                  : 2 = 5   + sisa 1

                                5                    : 2 = 2   + sisa 1

2                           : 2 = 1   + sisa 0

                                                                                 1

 

Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa pecahan desimal, maka bilangan tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan yang utuh dan yang pecahan. Misalnya bilangan desimal 125,4375 dipecah menjadi 125 dan 0,4375. Bilangan yang utuh, yaitu 125 dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagal berikut.

 

125 : 2 = 62 + sisa 1

62   : 2 = 31 + sisa 0

31   : 2 = 15 + sisa 1

15   : 2 = 7 + sisa 1

7     : 2 = 3 + sisa 1

3         : 2 = 1 + sisa 1

 

Oleh karena itu, bilangan desimal 125 dalam bentuk bilangan biner adalah 111101. Kemudian bilangan yang pecahan dikonversikan kebilangan biner dengan cara yang berbeda seperti bilangan yang utuh, yaitu sebagai berikut.

 

0,4375 x 2 = 0,875

0,875  x2 = 1 ,75

0,75  x2 = 1 ,5

                                0,5        x2 = 1

 

Hasil biner pecahan

 

Jadi, bilangan desimal pecahan 0,4375 di dalam biner adalah 0,0111. Hasil dari bilangan :

 

125,4375 dalam bilangan biner adalah:

                                125                  = 1111101

                                0,4375             = 0,0111

 +

                                125,437510       = 1111101,01112

B.  Konversi Bilangan Desimal ke Sistem Bilangan Oktal

 

Untuk mengkonversikan bilangan desimal kebilangan oktaI dapat dipergunakan remainder method dengan pembaginya adalah basis dari bilangan oktal tersebut, yaitu 8. Misalnya bilangan desimal 385, dalam bilangan oktal bernilai:

 

Contoh Soal 38510 = ………….. 8

385 :  8  =  48 + sisa 1

48   :  8  =  6   + sisa 0

                                                                                             6 0 1

Jadi hasil nya adalah 

38510  = 6018

C.  Konversi Bilangan Desimal ke Sistem Bilangan Heksadesimal

 

Dengan menggunakan remainder method, dengan pembaginya adalah basis dari bilangan heksadesimal, yaitu 16, maka bilangan desimal dapat dikonversikan ke bilangan heksadesimal.

1583  : 16 = 98 + sisa 15  = F

                               98      : 16 = 6   + sisa  2   = 2

                                                                                            6 2 F

Jadi 158310  = 62F16

D.  Konversi Bilangan Biner ke Sistem Bilangan Desimal

 

Dari bilangan biner dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara mengalikan masing - masing bit dalam bilangan dengan nilai tempatnya.

Contoh Soal .

a.  1011012    = 1 x 25 + 0 x 24 + 1 x 23 + 1 x 22 + 0x21 + 1 x 20

= 1 x 32 + 0 x 16 + 1 x 8   + 1 x 4 + 0 x 2 + 1 x 1

= 32 + 0 + 8 + 4 + 0 + 1

= 4510

Berarti bilangan biner 101101 dapat dikonversikan ke bilangan desimal senilai:

          12            

= 110

          102       

= 410

          10002 

= 810

          1000002

= 3210

                                       

          1011012

              +

= 4510

 

b.  1101102 = ………..10

32

16

8

4

2

1

1

1

0

1

1

0

 

                                                1101102              = 32  + 16  + 4  + 2

                                                                 = 5410

E.  Konversi Bilangan Biner ke Sistem Bilangan Oktal

 

Konversi dari bilangan biner ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap- tiap tiga buah digit biner. Misalnya, bilangan biner 11010100 dapat dikonversikan ke oktal dengan cara :

           

11    010     100

 3        2       4

                             Hubungan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

Tabel 1.7 Konversi Bilangan Oktal

 

Digit Oktal

3 bit

0

1

2

3

4

5

6

7

000

001

010

011

100

101

110

111

 

 

F.  Konversi Bilangan Biner ke Sistem Bilangan Heksadesimal

           

Konversi dari bilangan biner ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner.Misalnya bilangan biner 11010100 dapat dikonversikan ke bilangan heksadesimal dengan cara

1101    0100

             D    4

Hubungan ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.8 Konversi bit bilangan Heksadesimal

 

Digit heks adesimal

4 bit

Digit heksadesimal

4 bit

                0

                1

                2

                3

                4

           5             6

7

8

9

0000

0001

0010

0011

0100

0101

0110

0111

1000

1001

A

B

C

D

E

F

1010

1011

1100

1101

1110

1111

 

 

G.  Konversi Bilangan Oktal ke Sistem Bilangan Desimal

           

Bilangan oktal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan nilai tempatnya.

Contoh Soal :

 

3248 = 3x82 +2x81+4x82

= 3x64+2x8+4x1

= 192+16+4

= 21210

 

H.  Konversi Bilangan Oktal ke Sistem Bilangan Biner

 

Konversi dan bilangan oktal ke bilangan biner dapat dilakukan dengan mengkonversikanmasing-masing digit oktal ke 3 digit biner, sebagai berikut.

 

     6           5          0         2

    110     101      000      010

Berarti bilangan biner 110101000010 adalah 6502 di dalam oktal.

 

 

 

I.    Konversi Bilangan Oktal ke Sistem Bilangan Heksadesimal

 

Konversi dan bilangan oktal ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan cara mengubah dari bilangan oktal menjadi bilangan biner terlebih dahulu, kemudian dikonversikan kebilanganheksadesimal. Misalnya, bilangan oktal 2537, akan dikonversikan ke heksadesimal, dengan langkah-langkahberikut ini.

a. Dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagai berikut.

 2            5          3        7

                                                 

          010         101      011     111

b. Berikut bilangan biner baru dikonversikan ke bilangan heksadesimal, sebagai berikut. 0101     0101     1111

                                                                

                                    5              5         F

Jadi, bilangan oktal 2537 adalah 55F dalam bilangan heksadesimal.

 

J.   Konversi Bilangan Heksadesimal ke Sistem Bilangan Desimal

 

Dari bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara mengalikanmasing-masing digit bilangan dengan nilai tempatnya. B6A16 = 11 x 162 + 6x161 + 10x160

= 11 x 256 + 96 + 10

= 292210

Untuk mengkonversikan bilangan heksadesimal ke bilangan desimal, dapat dengan bantuan table berikut.

Tabel 1.9 Hubungan nilai heksadesimal di posisi tertentu dengan nilai desimal

Posisi 4

Posisi 3

Posisi 2

Posisi 1

Heksa

Desimal

Heksa

Desimal

Heksa

Desimal

Heksa

Desimal

0

0

0

0

0

0

0

0

1

4096

1

256

1

16

1

1

2

8192

2

512

2

32

2

2

3

12288

3

768

3

48

3

3

4

16384

4

1024

4

64

4

4

5

20480

5

1280

5

80

5

5

6

24576

6

1536

6

96

6

6

7

28672

7

1792

7

112

7

7

8

32768

8

2048

8

128

8

8

9

36864

9

2304

9

144

9

9

A

40960

A

2560

A

160

A

10

B

45056

B

2816

B

176

B

11

C

49152

C

3072

C

192

C

12

D

53248

D

3328

D

208

D

13

E

57344

E

3584

E

224

E

14

F

61440

F

3840

F

240

F

15

 

K.  Konversi Bilangan Heksadesimal ke Sistem Bilangan Biner

 

Konversi dan hilangan heksadesimal ke sistem bilangan biner dapat dilakukan denganmengkonversikan masing-masing digit heksadesimal ke 4 digit biner sebagai berikut.

                                   D            4

1101     0100

                   Berarti bilangan heksadesimal D4 adalah 11010100 dalam bilangan biner.           

 

L.  Konversi Bilangan Heksadesimal ke Sistem Bilangan Oktal

 

Konversi dan bilangan heksadesimal ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara mengubah dari bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner terlebih dahulu, baru dikonversikan ke bilangan oktal.Misalnya bilangan heksadesimal 55F, akan dikonversikan ke oktal dengan Iangkah-Iangkah:

a.  Dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagai berikut.      5        5        F

                                                    

0101      0101    1111

b.  Dari bilangan biner baru dikonversikan ke bilangan oktal, sebagai berikut. 010   101     011    111

                                                 

                                    2           5          3        7

Jadi, bilangan heksadesimal 55F adalah 2537 dalam bilangan oktal.